Memakai Kosmetik Secara Terus-Menerus dan Berlebihan (Bagian 2)

Disebutkan dalam Majalah Al-Wail Islami Al-Kuwaitiyah, edisi 140, hal. 93, tulisan Dr. Wajih Zainal Abidin, “Bedak dan krim yang dikenakan di wajah menyebabkan jerawat dan peradangan pada kulit wajah, sehingga kulit akan melemah, mengisut dan mengalami penuaan dini. Kadangkala kerutan ini menimbulkan garis-garis yang terlihat jelas di bawah mata setelah wanita berumur lebih dari dua puluh tahun. Berapa banyak iritasi dan alergi pada kelopak mata muncul karena pewarna yang dikenakan?

Terkadang lipstik menimbulkan pembengkakan pada bibir, kulitnya yang lembut menjadi kering dan pecah-pecah karena lipstik merusak lapisan pelindung bibir. Perwarna kuku kadang menyebabkan kuku pecah-pecah, memicu peradangan berulang-ulang, mengotori kuku dan menimbulkan penyakit kronis.

Secara alami, kehidupan manusia di bumi ini harus memiliki pelindung dari segala pengaruh-pengaruh eksternal yang menyerangnya, dan kulit merupakan garis pertahanan pertama. Sebatas perhatian kita terhadap kulit itulah kita akan memanfaatkan kekuatan pertahanan kulit. Sayangnya, kehidupan modern justru mengganggu kekuatan pertahanan kulit ini dengan cara berlebihan memakai alat-alat dan bahan kecantikan.”

Dr. Wahbah Ahmad Hasan, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Iskandaria, berkata, “Menghilangkan bulu alis dengan berbagai alat, memakai pensil alis dan kosmetik-kosmetik kulit lain juga memiliki efek samping. Produk-produk tersebut terbuat dari formulasi unsur logam berat, seperti timah putih atau air raksa yang dicairkan dalam formulasi minyak seperti minyak kakao, dan  dicampurkan dengan bahan pewarna yang berasal dari bahan minyak. Semua itu merupakan unsur oksida yang beragam jenis yang membahayakan kulit. Penyerapan unsur-unsur tersebut oleh pori-pori kulit menyebabkan peradangan dan alergi. Menggunakan berbagai kosmetik tersebut secara terus-menerus menimbulkan efek yang membahayakan jaringan-jaringan darah, liver dan ginjal. Unsur-unsur yang ada dalam komposisi berbagai kosmetik tersebut memiliki karakteristik pengendapan secara sempurna, sehingga tubuh tidak bisa terlepas dari pengendapan tersebut dalam jangka pendek.

Mencukur bulu alis dengan berbagai alat akan mengaktifkan ulat-ulat kulit, sehingga sel-sel kulit akan bertambah banyak. Saat pencukuran dihentikan, bulu alis akan tumbuh dengan lebat secara kasat mata. Berdasarkan pengamatan kami, alis asli sudah sesuai dengan bentuk rambut, dahi dan bulatan wajah.”

Dr. Nadiaa Abdul Humaid Shalih, konsultan penyakit mata, berkata, “Make up mata mengandung berbagai bahan kimia yang sifatnya membakar dan membahayakan mata, bisa merontokkan bulu mata, menimbulkan berbagai peradangan dan bisul di kelopak mata. Make up seperti ini juga menyebabkan kulit pada kelopak mata gembur, sehingga mata terlihat letih dan layu, juga akan muncul bulatan hitam di sekitar kelopak mata.” Dr. Nadia mengingatkan agar tidak berganti-ganti memakai make up mata, agar tidak menimbulkan efek lain lagi. Besar kemungkinan akan menularkan penyakit mata bila yang bersangkutan menggunakan alat-alat kecantikan lain seperti alis pena atau sikat.

Catatan: Sejumlah dokter menjelaskan hakikat ilmiah seputar make up pewarna yang dikenakan di sekitar mata:

  1. Warna hitam tidak lain merupakan karbon hitam dan oksida besi hitam.
  2. Warna biru adalah warna bros biru dan bahan-bahan lain yang berwarna biru.
  3. Warna hijau merupakan warna salah satu oksid krom (elemen logam).
  4. Warna coklat adalah salah satu warna oksida besi yang dibakar.
  5. Warna kuning adalah oksida besi.

Semua unsur-unsur kimia ini menimbulkan berbagai efek yang sangat membahayakan mata dan sekitarnya.

 

—————————————————-

Diketik ulang dari buku “300 Dosa yang Diremehkan Wanita” karya Syaikh Nada Abu Ahmad

Artikel muslimah.or.id

 

Baca selengkapnya